Pengukuhan Guru Besar kepada Prof. Herianto dan Prof. Aris Buntoro

Prof. Dr. Ir. Drs. Herianto, M.T. dan Prof. Dr. Ir. Aris Buntoro, M.T., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Perminyakan.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Ir. Drs. Herianto membahas tema Penerapan Konsep Well Integrity dan Manajemen Drilling untuk Meningkatkan Keberhasilan Proyek Pemboran Eksplorasi. Ia mengungkapkan bahwa keberhasilan eksplorasi minyak dan gas (migas) akan memiliki dampak positif terhadap peningkatan cadangan energi nasional dan pencapaian target ketahanan energi nasional. Namun, untuk mencapai hal tersebut, eksplorasi migas perlu dilakukan secara menyeluruh. Herianto mengkhawatirkan kondisi energi di Indonesia karena migas masih merupakan sumber energi utama yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kendala-kendala seperti masalah pemboran seringkali menjadi hambatan dalam kegiatan eksplorasi tersebut.

Walaupun Indonesia masih memiliki potensi cekungan yang menjanjikan, Herianto menekankan pentingnya mengumpulkan data di bawah permukaan dengan akurat. Analisis risiko yang cermat diperlukan untuk mengatasi potensi kegagalan dan hambatan-hambatan yang mungkin muncul selama proses pemboran eksplorasi. Herianto juga menjelaskan bahwa ada empat langkah yang harus diambil untuk mengurangi risiko dalam kegiatan pemboran eksplorasi.

Di sisi lain, Prof. Dr. Ir. Aris Buntoro, yang juga diangkat sebagai guru besar dalam bidang perminyakan, membahas penelitiannya tentang Sumbangan Penelitian Geomekanik dan Mineralogi dalam Memahami Karakter Serpih terkait dengan Instabilitas Lubang Bor dan Pengembangan Sumber Energi dari Serpih. Aris mengungkapkan bahwa geomekanik adalah cabang ilmu mekanik yang memfokuskan pada studi tentang kerak bumi dan proses yang terjadi di dalamnya. Oleh karena itu, penelitian di bidang geomekanik dan mineralogi diharapkan dapat mendukung perkembangan industri hulu migas yang berkembang pesat saat ini.

Aris juga menyoroti bahwa aplikasi geomekanik dan mineralogi dapat membantu mengatasi ketidakstabilan dalam lubang bor selama eksplorasi migas. Dengan demikian, diharapkan efisiensi proses pengeboran dapat ditingkatkan, mengurangi waktu yang tidak produktif, dan meningkatkan produksi minyak secara keseluruhan.

Aris menegaskan pentingnya kerjasama yang erat antara perguruan tinggi dan industri migas, terutama dengan PT Pertamina, sebagai pemangku kepentingan yang unik dalam bidang mekanika yang mempelajari fenomena di kerak bumi, serta mineralogi sebagai salah satu cabang ilmu biologi yang memfokuskan pada penelitian mineral dalam berbagai bentuknya, baik individu maupun agregat.

Share: